BURU-BURU BURUK
"Brak!!!" Seketika suara hentakan pada pintu mobil memecah fokus. Sekelebat gerobak lewat dengan agak cepat, dan saya buru-buru menengok apa yang terjadi dengan pintu mobil tersebut. Baik-baik saja, pikirku, tak ada sesuatu yang "wah" sehingga membuatku perlu risau. Beda halnya dengan supir yang segera keluar dan tampak tidak tenang dengan apa yang terjadi barusan. Dengan seksama mencari-cari apa yang salah, dengan terampil Sang Supir menemukan luka baru pada pintu mobilnnya --kenapa "baru", sebab sudah ada beberapa lecet di pintu tersebut. Terjadi pertengkaran kecil antara kami. "Kan 'udah saya bilang sabar Pak, Bapak main buka pintu aja", selanya ngegas, sementara saya diam seribu bahasa. Sambil terus mengelus-elus pintu mobilnya, Sang Supir kembali meracau, "Kalau kaya gini susah nih, Pak, tuh, lihat tuh, dalem begini... Wah, bisa kena tiga setengah, nih!". Tiga setengah? Tiga setengah apa? Tiga setengah juta, atau tiga rat...